Si Kecil Yang Malang
Suatu hari
sebelum lebaran aku mudik ke rumah nenek di daerah pedesaan yang sangat jauh
dari kota. Kurang lebih 4 sampai 5 jam perjalanan. Setelah sampai dirumah nenek, kedatanganku dan keluarga disambut
dengan senyuman oleh sanak saudara yang ada di desa. Setelah itu kami pun makan
malam bersama, lalu kami shalat berjama’ah. Pada malam harinya aku duduk teras
depan rumah dan berbincang-bincang dengan ani kakak sepupuku.
“Kak besok messi mau jalan-jalan menyuri desa ini.”
“iya dek, besok kakak antar kamu jalan-jalan, sekarang kamu tidur
dulu, pasti kamu capek.” Kata kak ani.
“iya kak messi tidur dulu.” Sambil berjalan ke kamarnya.
~ ~ ~
Jam beker pun berbunyi tepat jam 3 *kriing. . kriing . .kriing*.
aku bangun dan sahur bersama keluarga. Selesai sahur aku membantu ibu
membereskan meja makan. Lalu aku kembali tidur. Pagi hari tiba, aku keluar
kamar dan berjalan keluar melihat suasana di desa ini. Tiba-tiba nenek
berteriak-teriak memanggilku.
“Mes. . .messi.” sambil berteriak-teriak.
“Dalem nek,” berjalan menghampiri nenek.
“nduk tolong belikan sayuran dipasar sama makanan buat buka puasa”
“iya nek, tunggu sebentar “ mengambil tas yang ada diatas meja
Ditengah
perjalanan ke pasar, messi bertemu dengan anak kecil perempuan yang sedang
menjajakan dagangannya. Anak kecil itu menjajakan dagangannya kepada messi.
“Mbak mbak mau beli pisang”
“Berapa dek harganya ?”
“Rp15000”
“Saya beli 2 dek”
“Sebentar ya mbak, saya bungkusin dulu” dengan wajah tersenyum
“Iya dek, adek tau jalan ke pasar ?”
“tau mbak, bareng sama saya saja mbak”
“adeknya mau kepasar ?”
“iya mbak.”
Aku dan anak
kecil itu berbincang-bincang disepanjang jalan. Aku sambil membantu anak itu
menjajakan dagangannya. Tiba dipasar aku pun pergi dan meninggalkan anak itu.
Aku cepat-cepat membeli sayuran. Setelah membeli sayuran aku pulang ke rumah.
Setalah 25 menit
berjalan dari pasar ke rumah, akhirnya tiba dirumah. Aku berteriak-teriak
memanggil nenek.
“Nenek... nenek. !” berlari ke dapur.
“iya nduk, ada apa ?”
“Messi sudah memebeli sayuran, nenek tadi messi bertemu anak
kecil perempuan yang berdagang Pisang, nenek tau anak kecil itu ?”
“iya jelas nenek tau nduk, itu kan pedagang pisang langganan
nenek “ mengelus kepala messi.
“rumahnya mana nek ? messi mau berbincang-bincang lebih lama dengan
anak itu nek.”
“iya besok nenek antar kamu kerumahnya nduk, sekarang kamu bantu
nenek masak buat buka puasa nduk ?”
~ ~ ~
Setelah selesai
memasak, messi bergegas mandi dan buka puasa. Waktunya buka puasa. Ini terakhir
kalinya berbuka puasa, besok pagi lebaran sudah tiba. Setelah berbuka puasa
mereka pergi ke masjid. Pulang dari masjid messi bertemu dengan anak yang
berjualan pisang, messi menghampiri anak itu dan bertanya
“Dek, dek tunggu.” Berjalan cepat menghampiri anak kecil itu
“iya mbak ada apa ?”
“aku mau berbincang-bincang dengan adek ?”
“oh iya mbak, mari duduk disana.”
“adek ini namanya siapa ?”
“aku dewi mbak, lalu mbak ini namanya siapa ?”
“aku messi dek, kalau boleh tau, Adek ini tinggal sama siapa ?”
“saya tinggal sama nenek mbak, bapak sudah meninggal dan ibu
entah kemana, aku sudah 7 tahun tinggal sama nenek, setiap hari membantu nenek
berjualan dipasar ataupun dari rumah kerumah.”
“anak seusia adek ini harusnya bermain bersenang-senang dengan
teman-temannya.”
“iya mbak, tapi sudah kewajibanku membantu nenek, dari aku kecil
sampai sekarang dirawat sama nenek, sekarang aku gantian yang merawat nenek.”
“subhanallah dek, mulia sekali. Jarang sekali anak-anak berusia 8
tahun berbakti kepada neneknya, besok kan lebaran dek, apa adek sudah membeli
baju baru ?”
“Bagiku lebaran tidak perlu baju baru mbak ? baju lebaran tahun
lalu masih bisa dipakai, aku tidak pernah membeli baju baru, kalau pun bisa
pasti nenek meminjam uang kepada tentangga.”
meneteskan air mata
“Mari dek kerumahku, aku punya sebagaian baju yang sudah tidak
muat aku pakai, mungkin muat dibadan adek, ?” berjalan kerumah messi.
“makasih mbak (dengan wajah tersenyum)
Setiba dirumah
messi. Messi pun langsung mengeluarkan baju-bajunya yang sudah tidak muat lagi,
tapi masih layak dipakai.
“Tunggu sebentar dek, aku ambilkan baju-bajunya ?” berjalan ke
kamarnya
“iya mbak ?” sambil senyum-senyum sendiri.
“Ini dek, baju-bajuku yang sudah tidak muat lagi.” Memberikan
baju-bajunya kepada dewi.
“iya mbak makasih, aku pulang dulu ya mbak, nanti kalau dicari nenek.”
Pulang dengan wajah gembira
“iya dek sama-sama.” Masuk ke rumah
~ ~ ~
Suara ayam berkokok. Pagi haripun tiba. Suara takbir berkumandang
dengan kerasnya, messi dan keluarganyya pergi ke masjid dan solat idul firti
bersama-sama. Setelah shalat selesai, messi
bergegas pulang kerumah dan berma’af-ma’afan dengan keluarga besarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar