Disebuah
pedesaan yang tidak jauh dari kota, tinggallah banyak sekali kepala keluarga.
Dipedesaan itu juga ada salah satu keluarga disetiap aktifitasnya selalu
dibatasi oleh anggota keluarganya. Bapaknya bernama parjo dan istrinya bernama
siti. Anak pertamanya perempuan bernama
wahyu, dan anak kedua laki-laki bernama wisnu. Setelah lulus SMA wahyu bekerja
sebagai sekretaris disalah satu perusahaan. Tujuh tahun kedepan ia menemukan
pendamping hidunya. Dia adalah sutrisna. Setelah keluarga mereka bertemu
akhirnya mereka menikah.
Beberapa
bulan menikah mereka memutuskan untuk tinggal diperumahan. Tidak lama kemudian
wahyu mengandung anak pertamanya. Sekitar 8 bulan lebih mereka menunggu kelahiran anak pertamanya, akhirnya
pagi harinya wahyu melahirkan anaknya dengan normal. Anak pertamannya laki-laki
yang diberi nama hanafi sutrisna.
Sekitar
usia 6 bulan keluarga kecil wahyu dan sutrisna ada masalah. Dan akhirnya anak
mereka yang baru berusia 6 bulan dirawat oleh neneknya. Berlahan-lahan wahyu
bercerita tentang masalahnya kepada neneknya, “buk, sekarang hubunganku dengan
mas sutrisna agak merenggang” dengan nada rendah wahyu muali bercerita dengan
ibunya. “Loh lah enten nopo nduk ?” kaget sambil memegang tangannya wahyu. “sak
niki mas mpun mbonten nafkahi kulo bu,” saut wahyu.
“Sak
iki kowe karo anakmu turu ning kene, ben bapakmu sing ngurus bojomu.” Kata
ibunya sambil menggendong cucunya.”inggih bu.”
Sore
harinya suaminya menghampiri wahyu kerumah mertuanya. Saat suaminya mengetuk
pintu, bapaknya wahyu keluar dan bilang kepada suaminya “wes sak iki wahyu tak
urusanne nek kowe wegah ngurusi.” Dengan nada keras bapaknya bilang ke
suaminya. “loh enten punapa pak ?” kata suaminya.
Bapak
pun langsung masuk kerumah, tanpa mengucapka kata lain dan menutup pintu lalu
menguncinya. 1 minggu berlangsung wahyu terus-terusan menginap dirumah bapak
ibunya, wahyu memutuskan untuk kembali ke perumahan dan tinggal bersama
keluarga kecilnya. Setelah samppai diperumahan wahyu membuka pintu, rumah pun
berantakan dan tak ada orang dirumah. Ketika wahyu menelpon suaminya katanya
dia sedang bekerja dan tidak pulang 3 hari.
Tengah
malam suaminya pulang, eka dan anaknya sedang tertidur pulas dikamar. Tiba-tiba
suaminya berteriak-teriak “iki ning meja makan isine piring sendok tok, yuu
endi masakanmu !!”. “kulo mboten masak mas.” Saut wahyu dengan nada rendah.
“lah iki piye, kok ora isoh nyenengke bojone.” Terus memarahi istrinya.
“sampean mawon mboten nafkahi kulo, pripun kulo ajeng masak.” Sambil mengusap
air matanya.
Pagi
harinya wahyu membeli makanan instan untuk sarapan suaminya. Dia membeli dengan
uangnya sendiri bukan uang dari suaminya. Sesampainya dirumah ia langsung
menghidangkan makanan diatas meja makan. Suaminya bangun agak siang. Wahyu
menulis surat untuk suaminya, dan didalam surat itu wahu bilang kepada suaminya
. “kalo dia sudah tidak betah lagi tinggal serumah dengannya, dan dia ingin
kembali kepada orangtuannya sambil mengusrus anaknya yang masih bayi.” Wahyu
sambil membereskan pakaian ia segera bergegas pergi dari sini. Ia berjalan kaki
sambil menggendong anaknya dan memebawa tas berisi pakaian.
Siang
harinya, saat suaminya bangun, dan melihat ada kertas diatas meja ia langsung
membacanya. Wajahnya tampak kebingungan, dia pun pulang kerumah orangtuanya dan
menceritakan semua kejadiannya. Kriingg kriiingg .... suara telepon dari ruang
keluarga. “halo assalamu’alaikum niki sinten ?” kata ibunya sutrisna.
“walaikum’salam niki kulo bu, bapakipun wahyu.” “enten punopo pak inggih pak ?”
“mangkeh ndalu ibu sekeluarga rawuh nggih ing dalemme kulo, saget to bu ?” “o
inggih pak saget.” “matur suwun bu.”
Malam
pun tiba, keluarga sutrisna bersiap-siap kerumahnya wahyu. Sesampainya disana
sutrisna bingung sebenarnya ada apa ini ? kebingunan itu kini terjawab. Sikap
sutrisna kepada wahyu sangatlah keterlaluan, dan orangtua wahyu memutuskan
untuk memisahkan mereka dan anaknya akan diurus oleh wahyu. Keputusan itu
dissetujui oleh semua pihak. Stelah beberapa lama menjalan sidang akhirnya
resmi bercerai.
2 tahun
lamanya, sutrisna mengunjungi rumah wahyu, ia ingin bertemu dengan anaknya tapi
stelah anaknya melihat sutrisna hanafi tidak mengetahui kalau itu bapaknya ,
hanafi pun menangis. Dan hanafi memanggil kakeknya dengan sebutan “bapak”.
Sutrisna kaget dengan sebutan itu. Tapi sekarang hanafi sudah menggap kakeknya
sebagai bapaknya. Berjalannya waktu , kini usia hanafi menginjak 4 tahun dia
sudah mulai duduk dibangku TK. Sampai sekarang hanafi tidak mengetahui siapa
bapak kandungnya ia terus-terusan menyebut kakeknya sebagai bapaknya.
Sangatlah
disayangkan, karena orangtua anak pun ikut dikorbankan. Baru berumur 2 tahun sudah
tidak mempunyai bapak. Sampai berusia 4 tahun tidak mengenal bapak kandungnya
siapa.
Best Casinos in Las Vegas - MapYRO
BalasHapusLooking for casinos near Fremont 슬롯 나라 Street Experience in Las Vegas? Try our list of the best casinos in Las Vegas and nearby. Find details on 하남 출장샵 the 천안 출장안마 best 여주 출장안마 places to stay 안성 출장마사지